Langsung ke konten utama

Filsafat Seni - SIMBOL MUSIK



(dalam Tugas Filsafat Seni)
Oleh : Muhammad Fauzan A.Md,Sn
Assalamualaikum...
SIMBOL MUSIK
Emosi yang dirasakan menjelma di dalam Simbol Bunyi (musik).
Interprestasi bunyi,...? pernahkah kita marah besar dengan seseorang dengan volume lemah sambil mengatakan kata pujian..? mungkin saja ada, tetapi ekspresi marah yg kita ungkapkan tidak berhasil dan disangka itu adalah sebuah kemarahan. Begitu juga dengan ekspresi bunyi, walaupun suatu interprestasi membutuhkan ‘file memory’ tentang apa yang akan ia duga dengan sesuatu yang pernah ia alami misalnya, anak bayi tidak akan pernah menyangka datang ( baca : bunyi) segerombolan lebah dari luar rumahnya sedangkan ia tak pernah sebelumnya mendengar bunyi lebah, akan tetapi bisa jadi ia menduga ( baca : imajinasi) bunyi tersebut adalah sesuatu yang ‘menakutkan’ sedangkan ia tidak memikirkan objek yang berbunyi .
Dalam musik ( ilmu) telah ada istilah-istilah baku tentang ekspresi suatu karya misalnya volume pelan disimbolkan dengan huruf ‘P’ dan Kuat disimbolkan dengan huruf ‘F’ yang cukup pada umumnya digunakan oleh pengkarya (Composer) sebagai pesan yang akan disampaikan untuk kebutuhan karya musiknya.  Kemudian diambil lagi contoh dari musik metal ( baca : musik keras) yang sering kali musisi genre ini disandingkan dengan kerasnya kehidupan pribadi dan sosial pemusik tersebut.
Simbol adalah bentuk yang menandai sesuatu yang lain di luar perwujudan bentuk simbolik itu sendiri. Simbol juga dapat semacam tanda, lukisan, perkataan, dan sebagainya, yang menyatakan sesuatu hal, atau mengandung maksud tertentu. Misalnya, warna putih merupakan lambang kesucian, lambang padi lambang kemakmuran, dan kopiah merupakan salah satu tanda pengenal bagi warga Negara Republik Indonesia.
Hingga bunyi menjadi karya musik terdapat beberapa idiom-idiom yang digunakan untuk menyampaikan pesan musik beberapa diantaranya :

·         Timbre ( Warna Bunyi/ Karakter suara)
Pemilihan alat musik (baca : instrumental/vocal ) juga menjadi pertimbangan yang sangat penting dalam menyampaikan pesan dan simbol suara sehingga pemilihan alat musik yang cocok sangat mendukung memvisualkan abstraknya suara (seni). Misalnya warna bunyi pada range rendah ‘mungkin’ dapat disimbolkan dengan karakter/suasana malam dan untuk contoh spesifik alat  musik di dalam kelompoknya misalnya alat musik string (violin,viola,violoncello) yang berbeda fungsi dan kegunaan dalam harmonisasi serta karaketer suara, berikut sedikit pembahasan alat musik kelompok  :
-Violin, memiliki range/wilayah nada yang paling tinggi diantara lainnya. Sehingga violin selalu jelas dalam setiap pengambilan nada-nada nya. Violin mampu memberikan kesan syahdu serta mendayu-dayu karena tehnik permainan violin (baca : string) berbeda dengan alat musik lainnya yakni memiliki tehnik glissando atau digesek dengan menggelincirkan secara berurutan tanpa batasan papan jari atau disebut juga fretless.
-Viola, memiliki karakter suara sebagai penengah / middle dalam harmonisasi kelompok string viola sebagai alat yang penting dan sering sekali bermain sebagai penegah diantara nada yang tinggi dan nada yang rendah sangat sekali.
-Violoncello, memiliki range yang paling rendah / low sebagai alas atau dasar dalam hamonisasi. Violincello sering kali juga memiliki peran yang sangat penting bukan hanya dalan harmonisasi sebagai alas tetapi juga dalam segi karakteristik nada rendah yang membuat imajinasi menggambarkan kerendahan serta kenyamanan dalam mendengarkan suatu bunyi.

·         Dinamika (Volume/keras-lembut)
Dalam membuat sebuah melodi hal yang juga menjadi pertimbangan didalam sebuah karya musik adalah keras-lembutnya sebuah deretan nada (baca : volume). Misalnya, ilustrasi bunyi yang keras dapat menyimbolkan kemarahan/keramaian dan sebaliknya ilustrasi bunyi yang lembut dapat mungkin menyimbolkan kerinduan dan ketenangan. Didalam istilah musik simbol dinamika di tulis dengan urutan ,
PP (pianissimo)  = Sangat Lembut
P (piano) = Lembut
MP (mezzo piano)= Agak Lembut
MF (mezzo forte) = Mezzo Forte
F (forte) = Kuat
FF (fortissimo) = Sangat Kuat
·         Tempo ( kecepatan/detik berjalannya suara)
Pernah mendengar istilah ataupun kata-kata : “musik suatu bangsa mencerminkan juga bagaimana karater suatu bangsa tersebut” dengan kata lain musik juga bahasa dari budaya suatu bangsa/daerah tersebut. Ada banyak macam musik yang ada di belahan dunia ini misalnya, ada musik Hip-hop, Rock, Clasick, Tradisional, Etnis, Dangdut, dan lain sebagainya. Tetapi bukan hanya nama jenis musik yang membuat tiap bangsa berbeda melainkan salah satunya adalah jenis kecepatan (tempo) suatu karya tersebut yang memperjelas identitas musik tersebut, misalnya di negara Hungaria yang kebiasaan masyarakatnya disana lebih mencerminkan tari-tarian yang juga harus membawa jenis musik dan kecepatan (tempo) musik dinegara itu lebih cepat dan ritmis. Beberapa macam tempo yang menjadi istilah dalam musik diantaranya :

1.      Tempo lambat
-          Lentissimo – Largoassai = Lambat sekali
-          Lento- grave- adagio-largo = Lambat
-          Adagieto = Agak lambat

2.      Tempo sedang
-          Andantino = Sedang lambat
-          Andante- moderato = Sedang
-          Moderato con anima = Sedang cepat




3.      Tempo Cepat
-          Allegreto- alegro non tropo = Agak cepat
-          Alegro-vivace = Cepat
-          Alegrovivace- allegrossai = Sangat cepat
Akan tetapi tidak jarang kita menjumpai tempo suatu karya musik disimbolkan dengan ukuran angka misalanya : Adagio 60-80.

Namun, banyak juga simbol musik hanya ‘digunakan’ dengan alakadarnya tanpa tahu apa isi dan pesan serta tercapainya suatu interprestasi bunyi dalam sebuah karya, misalnya komposer ingin menyampaikan bunyi kicauan burung dengan tabuhan perkusi ( drum) atau jika pun tidak seperti itu sebagian orang banyak mengatakan “ ah,...! maksud musik ini saya tidak mengerti...?. mungkin saja, ini salah satu kurang dalamnya pengalaman intuitif komposer dalam analisa karakter dan sumber bunyi yang ia dapatkan sehingga hasil bunyi yang ia hasilkan tidak sampai pada capaian tema bunyi musiknya. Mungkin saja.
Dalam filsafat seni, musik mendapat perhatian istimewa, khususnya pada tiga filosof seperti Arthur Schopenhauer, F Nietzsche dan Gabriel Marcell. Schopenhauer misalnya, dalam hirarki seni, ia menempatkan musik di kedudukan tertinggi, baginya musik merupakan seni yang murni, “Yet music speaks not of things but of pure weal and woe, which are the only realities for the will: that is why it speaks so much to the heart.” Bagi Schopenhauer musik bukanlah pesan yang harus dipahami secara rasional, ia menekankan bahwa musik merupakan pengalaman yang dirasakan secara intuitif, diresapi tanpa perlu kita cari penjelasan logisnya.
Penutup, Itulah sedikit tentang simbol musik yang masih bersifat objektif bagi penulis, sehinnga masih banyak hal lagi yang menjadi pembicaraan dalam suatu simbol seni bidang musik. Namun bagaimana pun juga dalam pengkaryaan musik tidak terlepas dari kedalaman serta kematangan si kreator dalam menterjemahkan pesan suara yang akan ia sampaikan pada buktinya seseorang mungkin saja tidak mengerti dengan istilah simbol/lambang/tanda tetapi yang perlu ia pahami adalah bagaimana kedalaman intuitif dalam berkarya sehingga terlahirlah karya yang jujur dari dalam lubuk hatinya.
Wassalam.
Dosen : Bpk Marhalim Zaini S.Sn, M.Sn.
Oleh : Muhammad Fauzan (Semester V Jur Musik)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Warisan Melayu (Portofolio Perkumpulan)

 

Komunitas Biola Pekanbaru

Informasi umum untuk Anggota Komunitas Biola Pekanbaru Komunitas Biola Pekanbaru merupakan wadah bagi para pelaku/penikmat/penggiat musik (musisi) pada bidang biola. Komunitas sosial ini didirikan pada tahun 2012 pada bulan juli oleh beberapa musisi yang ada dipekanbaru bersama dengan teman-teman melakukan Pelatihan, Workshop, Penampilan musik, dan kegiatan sosial lainnya. Kita bertekad mengembangkan musik pada bidangnya dan melakukan pengabdian kepada masyarakat luas dan kota pekanbaru pada khususnya. Diantara bentuk kegiatan tersebut ialah : - Menjalin silaturahim antara pemain biola - Membangun / melatih skill individu / kelompok - Memberi / menerima ilmu dan informasi tentang biola & musik - Mengadakan kegiatan sosial baik kegiatan musik ataupun kegiatan umum - Menunjang sebagai media kreativitas musik Syarat bergabung menjadi Anggota di Komunitas 1.       Memiliki instrument/ alat bantu pendukung lainnya : ( Biola, Stand, & Alat tulis) 2.